ANALISIS SERAT KARATON POWAN: MENGUNGKAP TABIR HISTORIS DAN SOSIAL KERAJAAN POWAN

FBS-Karangmalang. Manuskrip Jawa merupakan media curahan pemikiran pujangga-pujangga Jawa yang sarat makna dan nilai historis, juga karakteristik khas di setiap periode penciptaannya. Namun karya sastra yang masih dalam bentuk manuskrip ini belum banyak dikaji karena keterbatasan kemampuan dalam membaca teks yang beraksara dan berbahasa daerah. Selain itu, analisis  suatu  manuskrip   juga terbatas karena minimnya referensi dan informasi mengenai seluk beluk suatu karya sastra. Salah satu manuskrip yang menarik untuk diteliti adalah Serat Kraton Powan, yang memuat suatu cerita yang dirasa mampu mengungkap sejarah karaton Powan yang lama terkubur. Oleh karena itu, sekelompok mahasiswa terdiri dari Uswatun Hasanah, Ony Sandra Dewi, dan Miftakhul Rhohmah dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jawa, serta Dimas Aldi Pangestu dari ProdivPendidikan Sejarah, di bawah bimbingan Venny Indria Ekowati, S.Pd., M.Litt. ingin mengkaji lebih mendalam Serat Karaton Powan karya R.T.Yasawidagda. Tim ini berhasil mendapatkan dana hibah dari Kemenristek DIKTI melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP).

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan dimulai pada bulan April. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan filologi modern. Pendekatan filologi dilakukan karena objek penelitian berupa naskah. Sedangkan metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis nilai historis dan kehidupan sosial.

Serat Karaton Powan berisi mengenai cerita Kerajaan Powan dan tokoh Jaka Budug. Sebelum menganalisis isi serat yaitu analisis historis dan kehidupan sosial di lingkungan Kerajaan Powan dilakukan langkah-langkah penelitian filologi. Langkah pertama yaitu menginventarisasi naskah di beberapa tempat penyimpanan naskah. Kemudian melakukan deskripsi naskah Serat Karaton Powan. Langkah selanjutnya yaitu melakukan transliterasi, terjemahan dan yang terakhir yaitu menganalisis isi naskah didukung pula dengan referensi pendukung.

Analisis historis dalam Serat Karaton Powan adalah sekitar Kerajaan Powan dan analisis tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Kerajaan Powan dalam Serat Karaton Powan terletak di Dusun Powan, Kecamatan Sine, Ngawi, Jawa Timur. Di sana banyak ditemukan benda-benda bekas berdirinya keraton. Benda-benda tersebut adalah lima buah umpak batu, lapik arca dari batu, dan satu lagi batu yang belum teridentifikasi, serta didukung dari beberapa peninggalan kuno yang berada di sekitar Dusun Powan.

Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita di Serat Karaton Powan beberapa merupakan tokoh-tokoh yang nyata. Seperti Jaka Budug, Raja Brawijaya, Ratu Powan, dan Gajah Mada patih. Sementara tokoh fiksi adalah Patih Jaladara, Patih Kebo Rejeng, Puteri Ratu Powan, Mbok Randha, Yahudi, Yahuda dan Arya Dalika. Kehidupan sosial masyarakat yang ada dalam cerita di Serat Karaton Powan bisa dianalisis melalui dialog cerita antar tokoh dan watak para tokoh yang digambarkan dalam alur cerita. Nilai-nilai kehidupan sosial yang terkandung dalam Serat Karaton Powan adalah religious, jujur, tanggung jawab, rasa ingin tahu, cinta tanah air, kerja keras, demokratis,  peduli lingkungan dan peduli sosial.

Diharapkan dari penelitian dapat memberikan wawasan tambahan bagi khalayak umum mengenai sejarah Kerajaan Powan semasa Kerajaan Majapahit yang mungkin tidak semua orang tahu mengenai hal ini. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan referensi tambahan bagi peneliti yang ingin mengkaji tentang sejarah. Penelitian ini juga telah menghasilkan out put yang berupa draf buku mengenai kraton Powan, media pembelajaran yang berupa komik Jaka Budug, dua buah artikel jurnal, dan satu buah artikel seminar internasional. (Uswa, Ony, Mifta, Dimas, dan VIE).