UNY Sambut Dies ke-61 dengan Kethoprak Mahasiswa

Yogyakarta, 7 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Dies Natalies ke-61, Universitas Negeri Yogyakarta menampilkan pementasan kethoprak bertajuk “Satyakarta Sudarsana”. Bertempat di Performance Hall Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta, pentas ini sukses memukau 500 penonton yang memadati gedung. Selain itu, pementasan yang juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube UNY Official berhasil menarik 4,4 ribu penonton. Tak hanya menjadi bagian dari perayaan Dies, pertunjukan ini juga menjadi sajian khusus untuk menyambut kehadiran Forum Komunikasi Komite Audit PTN Badan Hukum (PTNBH) se-Indonesia yang digelar di UNY.

"Satyakarta" pada judul kethoprak merujuk pada istilah yang digunakan untuk menyebut mahasiswa UNY. Dalam pentas ini Satyakarta dijadikan nama tokoh utama yaitu Raden Satya dan Raden Karta. Satyakarta Sudarsana menyampaikan pesan moral yang sarat dengan budaya Jawa. Salah satu adegan kunci “Ngundhuh wohing pakarti” membawa pesan moral bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi: siapa yang berbudi luhur akan menuai kebaikan, dan siapa yang berbuat jahat akan ‘memanen’ hasilnya di masa depan.

Karya ini ditulis oleh Alfian Anggoro Mukti, S.Pd., M.Pd. dan Gisuti Naufal Ashary, dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Daerah Universitas Negeri Yogyakarta, dan diproduksi sepenuhnya oleh tim mahasiswa. Para pemeran, penari, pengrawit, hingga tim tata artistik berasal dari kolaborasi lintas UKM seperti Kamaserta (Keluarga Mahasiswa Seni Tradisi) dan  Unstrat (Unit Studi Teater & Sastra), serta HIMA (himpunan mahasiswa) seperti: HIMA PBD (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Daerah), KMSI Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia HIMA Seta (Seni Tari), HIMASIK (himpunan mahasiswa seni musik), Hima Perancis, dan lainnya

Pementasan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI), Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, Rektor, para Wakil Rektor, Rapat Pimpinan Universitas, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Komite Audit PTNBH seluruh Indonesia, dosen, dan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kemdiktisaintek mengapresiasi semangat mahasiswa dalam melestarikan seni budaya  “Keterampilan seni tradisi merupakan hal yang langka di zaman sekarang. Biasanya, orang yang memiliki jiwa seni, apalagi seni tradisi, tidak memiliki jiwa kriminal.”

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO, juga memberikan apresiasi mendalam terhadap peran aktif mahasiswa dalam pementasaan ini. Dalam sambutannya, Bapak Rektor menyebut bahwa kegiatan ini sebagai salah satu bentuk komitmen UNY untuk melaksanakan arahan Bapak Menteri untuk mengoptimalkan sinergi, kolaborasi, dan kontribusi dengan mahasiswa  baik yang bersifat kemahasiswaan dan atau di luar kemahasiswaan.

Komentar positif turut membanjiri kanal YouTube UNY Official. Salah satu komentar menyebut, “Kereeen, sampun dangu mboten midhangetaken ketoprak gaya mataraman kados meniko. Rumiyin ingkang asring Kulo mirengaken lumantar radio, Ketoprak Sapta Mandala... Mugi-mugi ketoprak tansah ngremboko. Aamiin” (Keren, sudah lama sekali aku tidak mendengar gaya mataraman seperti ini. Hal pertama yang sering saya dengarkan di radio adalah Ketoprak Sapta Mandala... Semoga Ketoprak selalu berkembang. Amin).