Bahasa Indonesia
English
You are here
Pameran “Keris Manjing Pawiyatan” Warnai Rangkaian Temu Budaya Nusantara XXXI
Primary tabs

Yogyakarta, 15 Oktober 2025. Salah satu rangkaian kegiatan dalam Temu Budaya Nusantara XXXI yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Bahasa Daerah Universitas Negeri Yogyakarta adalah pameran keris dengan tema “Keris Manjing Pawiyatan” (Keris masuk ke pendidikan). Pameran berlangsung digedung Performance Hall Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 15 Oktober 2025 dari pukul 09.00-21.00. Acara ini digelar atas kerja sama antara Grha Keris di bawah naungan Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, IMBASADI (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah Se-Indonesia) dan Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta.
Kegiatan ini merupakan salah satu usaha Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya keris untuk pemajuan peradaban di masa mendatang. Pada tahun 2005, keris telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya nusantara tak benda. Karenanya, pemerintah dan masyarakat umum memiliki kewajiban untuk melestarikannya. Kegiatan ini diharapkan busa mengenalkan keris pada masyarakat umum, bukan hanya budayawan atau pemerhatinya saja.
Keris yang ditampilkan pada pameran tersebut berjumlah 61 bilah keris beserta warangka-nya. Beberapa keris merupakan koleksi dari Grha Keris dan sejumlah keris lainnya merupakan koleksi pribadi dari dosen serta mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Sebelum dipamerkan, pihak Grha Keris telah melakukan proses kurasi dan identifikasi guna memberikan deskripsi pada masing-masing keris.
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Daerah, Prof. Afendy Widayat, M.Phil, mengatakan “pameran keris seperti yang kita lakukan saat ini sangat diperlukan. Karena jangan sampai terjadi tanpa regenarsi tentang pengetahuan keris padahal setidaknya keris merupakanwarisan budaya tak benda yang sudah diakui UNESCO pada tahun 2005.”
Prof. Afendy menambahkan bahwa pameran keris perlu dilakukan agar menarik minat masyarakat untuk mengetahui keris. Dalam pameran ini keris tidak hanya dipamerkan, tetapi disajikan pula deskripsi dari masing-masing keris sehingga harapannya ini bisa menjadi dasar bagi para pengunjung untuk lebih mengetahui dan mendorong mereka untuk mencintai keris. “maka harapannya regenerasi pengetahuan tentang keris ini akan berjalan jangan sampai mandek dan itu tidak hanya diperlukan pada kalangan pecinta keris tetapi termasuk budayawan dan para pemerhati lainnya, dan juga di kalangan akademisi para mahasiswa mahasiswi perlu tahu perlu berbangga dengan warisa budaya yang kita miliki” pungkasnya.
Kontak Kami
Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Yogyakarta 55281
Telepon (0274) 550843, (0274) 546719 ext. 519, Fax (0274) 548207
Website : http://fbs.uny.ac.id
Email : humas_fbs@uny.ac.id, pend_bahasa_jawa@uny.ac.id
Copyright © 2025,