Rara Hoyi - Antara Cinta, Bakti, dan Pengabdian

Karangmalang, Sleman – Rabu, 4 April 2019 Gedung Pertunjukan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta dipenuhi oleh penikmat seni yang akan menonton pementasan Rara Hoyi. Naskah yang dipentaskan adalah hasil garapan dari naskah asli Tresna Kesampiran Wisa tulisan Ari Purnomo dan Erwin Wenk.

Pementasan dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan diawali pembukaan dan sambutan-sambutan dari pimpinan produksi, Afifah Angin Tirta (19) dan dosen pengampu mata kuliah Sanggar Sastra, Dr. Drs. Afendy Widayat M.Phil. Selama pementasan berlangsung penonton sangat kondusif dan khidmat.

Rara Hoyi menceritakan kehidupan sejarah pada masa kekuasaan kerajaan Mataram. Hoyi adalah seorang gadis asal Banyuwangi anak dari Mangunjaya, pengikut setia Amangkurat. Sebenarnya Hoyi telah memiliki hubungan asmara dengan Sarpan, putra Markun Jagal, seorang penjual ayam di pasar Banyuwangi. Markun Jagal masih memiliki garis keturunan dengan Trunajaya. Akan tetapi, hubungan mereka tidak direstui oleh Markun Jagal karena Hoyi adalah trah Amangkurat.

Perseteruan antara Markun Jagal dan Sarpan membuat Sarpan memilih minggat dari rumahnya. Di lain sisi, Hoyi didesak oleh Wirya Luweng, Wirakerti, dan Wiranala, antek-antek Amangkurat agar bersedia diboyong ke Kerajaan Mataram untuk dijadikan selir raja. Di akhir cerita, Sarpan yang berusaha menyelamatkan Hoyi dibunuh oleh prajurit Amangkurat. Akan tetapi, bagaimana nasib Hoyi selanjutnya diserahkan sepenuhnya pada persepsi masing-masing penonton.

Pementasan ini sangat memuaskan karena penonton benar-benar dibawa hanyut ke dalam cerita yang menegangkan dan mengharukan. Sayangnya audio yang kurang maksimal membuat penonton yang duduk di bangku belakang kurang bisa mendengarkan vokal pemain dengan baik. (isf/2019)