Gerbang Praja: Gerakan Bangga Penggunaan Aksara Jawa

Bantul (11/03/2020), Dinas Sosial kembali bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk melaksanakan program dengan nama Gerbang Praja, yaitu Gerakan Bangga Penggunaan Aksara Jawa. Program ini bertujuan untuk kembali menggalakkan penggunaan aksara Jawa di DIY. Membuat Warga DIY kembali bangga untuk menggunakan aksara Jawa dalam seluruh aspek kehidupan. Program yang digawangi oleh Dinas Sosial DIY ini mulai aktif pada pertengahan tahun 2018. Program ini memang dilaksanakan guna menggugah kembali rasa bangga untuk menggunakan aksara Jawa, nggugah rasa sithik edhing lumantar aksara Jawa.

Pada kesempatan kali ini, Dr. Afendy Widayat, M.Phil. yang juga sebagai Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), UNY menjadi pemateri/narasumber pada kegiatan yang berlangsung di hari Rabu (11/03/2020) yang bertempat di Pondok Pesantren Ar Risalah Bantul. "Bukan hanya sekali ini saja mengisi acara Gerbang Praja di Pondok Pesantren, ini sudah yang kesekian kalinya", terang Dr. Afendy Widayat, M.Phil. Sebagai pemateri/narasumber, beliau menyampaikan tentang filosofi aksara Jawa, hal ini tentu sesuai dengan bidang keahlian beliau, yaitu filsafat Jawa.

Dinas Sosial sudah menyelenggarakan program Gerbang Praja sejak pertengahan tahun 2018, pada kesempatan pertama tersebut, Dinas Sosial mengadakan program sosialisasi aksara Jawa tersebut di berbagai kecamatan yang tersebar di seluruh daerah Propinsi DIY. Dosen-dosen pengampu di Prodi Pendidikan Bahasa Jawa juga turut andil sebagai narasumber pada kegiatan awal tersebut. Tidak Kurang dari dua belas Dosen Senior Prodi yang menjadi narasumber di kecamatan-kecamatan yang menjadi tempat dilaksanakannya program Gerbang Praja.

Program-program budaya seperti ini tentu saja sangat diperlukan pada zaman global yang serba modern seperti saat ini. Hal ini selaras dengan program pendidikan karakter yang berbasis budaya atau kearifan lokal yang tengah digalakkan oleh pemerintah. Dukungan dari segala pihak tentu sangat dibutuhkan demi terjaganya kelestarian budaya Jawa, salah satunya melalui program-program restorasi seperti ini. (Doni D. Hartanto)